TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Berkorban {2}



Berkorban {2}

0Ya, sosok yang dia lihat ini dulu adalah ini. sosok yang membuntutinya waktu pertama kali dia berada di langit adalah sosok ini. tatapannya, wajahnya, san senyumannya, semuanya sama. Air mata Liu Anqier menetes begitu saja, seolah dia telah lama merindukan sosok asli dari seorang Putra Mahkota Kerajaan Langit. dan Liu Anqier tahu, betapa sakit yang ditanggung oleh Chen Liao Xuan selama ini. dia rela hanya bisa berubah separuh dari kekuatannya, dia rela dalam wujudnya yang tak sempurna, dan dia rela ratusan ribu tahun terperangkap dalam dunia fana, hanya karena Liu Anqier. ya, hanya karena separuh intisari hidupnya ada di dalam tubuh Liu Anqier. dan Liu Anqier benar-benar tak bisa berkata-kata untuk hal itu.     
0

"Siapa kau? Kenapa kau berada di sini? Wajahmu memang benar Emo Shao Ye. Namun auramu, penampilanmu, benar-benar jauh sekali dari seorang Emo Shao Ye! Pedang yang kau pegang adalah pedang langit, dan matamu itu benar-benar membuat semua iblis di sini yang melihatmu kesakitan. Kau ini siapa hah!"     

"Aku adalah mautmu, Kasim Agung Cheng."     

Chen Liao Xuan langsung mengangkat tangannya, membuat Kasim Agung Cheng dengan segera mencoba sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari belenggu Chen Liao Xuan. Namun dengan cepat Chen Liao Xuan menarik tangannya, membuat Kasim Agung Cheng pun mendekat. Karena tak mau dipermainkan oleh Chen Liao Xuan, akhirnya Kasim Agung Cheng mengeluarkan tenaga dalamnya. Chen Liao Xuan langsung terpental dan berusaha menapaki tanah agar dia tidak jatuh. Hingga keduanya terbang ke langit. dengan cahaya yang benar-benar berbeda, cahaya putih dengan warna keemasan milik Chen Liao Xuan, dan cahaya hitam pekat milik Kasim Agung Cheng. Sementara itu, Cheng Wan Nian langsung ambruk sambil meremas dadanya sendiri. Air matanya tumpah ruah dengan sangat nyata. ini benar-benar sesuatu yang gila. Bagaimana bisa dia telah mencintai seorang Putra Mahkota kerajaan langit. Cheng Wan Nian kembali menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tak menyangka jika Raja Iblis adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit yang terbelenggu, yang telah kehilangan wujudnya dengan sangat nyata. dan Cheng Wan Nian dengan bodoh tidak mengenali hal itu sama sekali.     

"Kau bukan Emo Shao Ye!" kesal Kasim Agung Cheng. Chen Liao Xuan tampak berdiri dengan angkuh di langit. kemudian dia memandang Kasim Agung Cheng dengan mimik wajah kesalnya.     

"Apakah kau mau tahu aku yang sebenarnya, Kasim Agung Cheng?" kata Chen Liao Xuan.     

Keduanya kembali berkelahi, hingga akhirnya Kasim Agung Cheng berubah menjadi ular berkepala dua yang sangat besar dan mengerikan, melihat hal itu Chen Liao Xuan kembali memejamkan matanya, dengan begitu dia langsung berubah menjadi seekor naga yang sempurna.     

Semua prajurit, semua petinggi kerajaan, dan yang ada di istana yang awalnya sedang berperang langsung menghentikan perang mereka. semuanya langsung tunduk dan memberi hormat kepada sosok naga yang ada di sana. Mereka sama sekali tak menyangka jika di depan mereka ada sosok naga yang merupakan sosok Putra Mahkota kerajaan langit. mereka langsung tertunduk dengan sangat sempurna. Pun dengan Li Zheng Xi, yang saat ini tampak penuh haru melihat tuannya telah kembali pada wujud yang semestinya. Sementara itu, Jiang Kang Hua hanya bisa tertegun, dia adalah satu-satunya yang berdiri atas semua yang bertekuk lutut dengan sangat sempurna sekarang. tak pernah dibayangkan sama sekali memang jika yang terjadi adalah yang dia lihat adalah sosok Putra Mahkota yang sesungguhnya. Tak pernah terpikirkan sama sekali jika sosok Raja Iblis yang begitu dia sangat kagumi adalah seorang Putra Mahkota Kerajaan Langit. Jiang Kang Hua kembali tertunduk, dia benar-benar sangat bingung dengan perasaan haru yang luar biasa. Dia sama sekali tak menyangka jika semuanya akan seperti ini sekarang. dia melihat kejadian yang sangat membanggakan dengan begitu nyata.     

"Apa ini yang terjadi Panglima Jiang? Apakah aku telah salah melihat sesuatu? Bukakah yang terbang itu adalah Emo Shao Ye dengan Kasim Agung Cheng, namun bagaimana bisa yang terjadi malah di sana sosok ular milik Kasim Agung Cheng dan naga putih dan itu adalah perwujudan dari Putra Mahkota Kerajaan Langit. aku sama sekali tak mengerti tentang apa yang terjadi kali ini."     

"Ini adalah takdir langit yang sangat abu-abu Perdana Menteri Jian. Namun demikian kita juga bisa membadingkan satu dan dua san selebihnya. Jika mungkin perjuangan kita di awal ini akan sangat berat. Kita harus melindungi calon Raja berikutnya yang ada di rahim Selir Lim sampai dia dinobatkan menjadi Raja, baru setelah itu istana iblis akan kembali normal dan bahkan makmur. Kita akan menjaga pemerintahan istana ini tanpa adanya Raja, Perdana Menteri. Itulah kenapa Yang Mulia Raja bahkan mencarimu dan mengajakmu untuk bergabung dengannya."     

"Maksudmu?"     

"Seperti apa yang kau lihat, jika Yang Mulia Raja kita. Emo Shao Ye bukanlah sosok Emo Shao Ye yang abadi, dia sebenarnya adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit yang dikutuk menjadi Raja Iblis oleh Raja Langit. dan sekarang Langit sedang membutuhkan dirinya, sebab bagaimanapun juga sekarang langit dalam keadaan genting. Itulah kenapa Yang Mulia Raja harus kembali ke langit apa pun itu caranya. Dan kita harus menjaga semua yang ada di sini setelah Yang Mulia Raja kembali ke langit."     

"Jika benar ada hal semacam itu pastilah hal itu akan menjadi sangat dilemma sama sekali. aku sama sekali tak menyangka jika hal seperti itu bisa terjadi. doaku hanya satu, semoga apa pun itu, Kasim Agung Cheng dan yang lainnya akan menerima hukuman yang setimpal atas itu semua."     

Di sisi lain, Cheng Wan Nian melihat Liu Anqier yang sibuk berperang dengan Kasim Lin, dan Kasin Min. dia terus berusaha untuk menangkis semua serangan dari dua iblis tinggi tersebut. Cheng Wan Nian melirik pada potongan pedang yang dia bawa tadi, kemudian dia berdiri dengan mimik wajah kesalnya, dia berjalan menuju Liu Anqier, memberi isyarat kepada kedua Kasim yang perupakan tangan kanannya itu. dan ….     

Jrep!!!     

Liu Anqier terdiam dengan sempurna, pun dengan Chen Liao Xuan. Sosok naga itu tampak terpental beberapa mil dan naga tersebut seolah sedang marah.     

Liu Anqier melirik Cheng Wan Nian. Membuat Cheng Wan Nian menyeringingai dengan penuh kepuasan di dalamnya.     

"Kau tahu pedang ini bukan pedang biasa, Dayang Liu. Pedang ini dari tingkatan iblis yang bahkan bisa melukai siapa pun yang ada di alam raya ini termasuk makhluk abadi. Mereka akan tertidur dengan sangat lama. Apalagi jika yang terluka kau, manusia biasa yang tak punya apa pun di dalamnya. Kau pasti akan … mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.